.

-

Sabtu, 13 Desember 2014

APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT ANAK TERJATUH ATAU KEPALA TERBENTUR TEMBOK?


Parents...
Memiliki anak balita aktif memang membutuhkan perhatian ekstra..sangat ekstra...
agar tdk ada hal2 berbahaya terjadi pada mereka, seperti yg aku alami beberapa hari lalu, saat anakku yg kecil bermain2 bersama sang kakak, tanpa sengaja kepalanya terbentur tembok sangat keras,
panik? sudah pasti ...
karena bbrp menit setelah kejadian itu dia muntah, entah krn akibat menangis atau krn efek benturan tadi.. 
ditambah lagi malam nya dia demam, alhasil pagi2 saya dan suami langsung membawanya ke RS utk diperiksakan. Dokter bilang Thania musti di observasi 72 jam sejak kejadian,kalau anaknya muntah lagi, lemas dan lebih sering tidur, dan panasnya tdk turun2..maka harus kembali diperiksa ulang, sepanjang tdk ada gejala2 seperti itu,dokter bilang tdk ada yg perlu dikhawatirkan selama anaknya masih aktif, dan tdk perlu CT scan seperti yg saya tanyakan.
Alhamdulilah 4 hr sejak kejadian Thania sdh membaik, tetapi hal ini cukup jadi pelajaran berharga utk saya, dan juga untuk para orangtua yg memiliki balita, utk bisa mengantisipasi seandainya kejadian serupa terulang kembali. 
berikut hal2 yg perlu kita ketahui ya parents..
==========================================================================================
Setiap orang tua akan merasa panik apabila anaknya terjatuh dan kepalanya terbentur benda keras atau tembok. Terlebih lagi apabila kemudian muncul benjolan yang berwarna kebiruan pada kepala anak. Nah, apabila hal ini terjadi setiap orang tua disarankan untuk tidak cepat panik dan terlalu khawatir, akan tetapi bukan berarti benturan pada kepala si kecil tidak perlu diwaspadai. Sesaat setelah anak terbentur sebaiknya segera lakukan hal-hal di bawah ini :
1.    Amati Kondisi Fisik Anak
Sesaat setelah  terjatuh dan terbentur, maka si anak akan langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya, oleh karena itu sebaiknya langsung gendong dan segera tenangkan. Setelah anak mulai tenang, baru mulai lakukan pengamatan lebih lanjut, seperti ketahui bagian tubuh mana yang terbentur dan coba periksa dengan teliti, bagian tubuh yang terbentur seperti  wajah, kepala, atau bagian tubuh lainnya. Tetapi usahakan si kecil dalam keadaan tenang dan tidak menangis.
2.     Perhatikan Kronologi Kejadian.
Coba perhatikan ketinggian saat ia terjatuh dan membentur media apakah si kesil baik itu benda seperti kursi, lantai, meja, tembok dan lain-lain. Ketahui juga proses terjatuhnya, apakah langsung ke lantai atau tembok, atau terbentur sesuatu terlebih dahulu. Ketahui juga bagaimana posisi jatuhnya seperti misalnya tengkurap, telungkup, menyamping dan sebagainya. Hal ini agar memudahkan kita dalam memeriksa bagian mana saja yang kemungkinan terbentur.
3.     Periksa Bagian Kepala, Kaki, dan Tangan.
Sesaat setelah terbentur dan agak tenang, makan gerakkan tangan si kecil ke atas, ke samping, ke depan, dan juga direntangkan. Apabila si kecil menangis, meringis atau bahkan menjerit, kemungkinan ada yang terasa sakit, maka segera periksa bagian mana yang terlihat lebam atau terluka. Setelah itu lakukan hal yang sama pada bagian kaki. Dan untuk  bagian kepala, coba tengokkan kepala bayi ke kanan dan kiri. Selain itu jangan lupa juga untuk mendekatkan dagu bayi ke dada secara perlahan. Apabila ia menangis kemungkinan ia merasakan sakit. Jika ada keluhan seperti lain seperti memar atau benjol, catat, disertai keluarnya darah maka bisa dijadikan bahan laporan saat datang ke dokter nanti.
4.    Ketahui Apakah Ada Benjolan atau Hematom
Jika kepala anak terbentur  periksa segera dengan cara meraba seluruh bagian kepala untuk memastikan apakah ada hematom atau bagian kepala yang menjendol ataupun dekok di bagian kepala. Yang perlu diperhatikan adalah apabila ubun-ubunnya terasa ada benjolan, hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi peningkatan tekanan dalam otak lantaran adanya perdarahan atau edema otak. Jika hal ini benar terjadi, segera bawa ke dokter. Dan apalagi muncul tampak benjolan di kepala yang terutama di daerah samping kepala atau daerah temporal. Apabila terjadi retak tulang yang terjadi di daerah temporal ini dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala, sehingga mengakibatkan perdarahan.
5.    Perhatikan Fungsi Penglihatan.
Setelah memeriksa bagian tubuh yang kemungkinan terbentur, jangan lupa perhatikan bagian mata. Untuk alat bantuan bisa menggunakan bantuan lampu senter , dan periksalah. Apabila ketika mata si anak di senter dan matanya bereaksi seperti  berkedip, kaget, menutup mata atau terlihat sangat silau maka jangan terlalu khawatir, berarti si anak masih dalam kondisi baik. Tetapi jika sebaliknya si anak tidak bereksi dengan cahaya lampu senter. Maka segera bawa ke rumah sakit. Setelah itu cobalah gerakkan senter ke kanan dan ke kiri, apakah si kecil masih mampu mengikuti gerakan sinar? Jika tidak, ia harus segera dilarikan ke rumah sakit. Selain itu perhatikan juga pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar atau sama kecilnya saat kita senter satu per satu? apabila sama, tidak usah terlalu khawatir.
Itulah tahapan apabila si kecil terbentur, dan tidak perlu panik lagi. Apabila tidak ada sesuatu yang perlu di khawatrikan Anda bisa mengobati sendiri si kecil di rumah, tetapi apabila Anda kurang yakin dengan keadaan si kecil, segera pergi ke dokter untuk mengetahui masalahnya lebih lanjut.

Sumber: sahabathawa.com